Search for collections on IAIN Manado Repository

PENGARUH OVERCLAIM DAN FLEXING OLEH PEMILIK BRAND SKINCARE TERHADAP KEPERCAYAAN KONSUMEN : TINJAUAN DARI PERSPEKTIF ETIKA BISNIS ISLAM

Humune, Sriaryanti (2025) PENGARUH OVERCLAIM DAN FLEXING OLEH PEMILIK BRAND SKINCARE TERHADAP KEPERCAYAAN KONSUMEN : TINJAUAN DARI PERSPEKTIF ETIKA BISNIS ISLAM. Masters thesis, IAIN MANADO.

[img] Text
Sampul, BAB 1, 2, 3 dan Dapus - Sri Afrianthy.pdf

Download (2MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan mengetahui pengaruh overclaim dan flexing oleh pemilik brand skincare terhadap kepercayaan konsumen, dan menganalisis marketing overclaim dan marketing flexing dalam perspektif etika bisnis Islam. Penelitian ini menggunakan metode mixed method, yaitu kombinasi antara pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk mengukur seberapa besar pengaruh overclaim dan flexing terhadap kepercayaan konsumen melalui penyebaran kuesioner, sedangkan pendekatan kualitatif digunakan untuk mendalami makna dan menganalisis kedua strategi pemasaran tersebut berdasarkan prinsip-prinsip etika bisnis Islam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa overclaim memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap tingkat kepercayaan konsumen terhadap brand skincare. Semakin tinggi tingkat overclaim yang dilakukan oleh pemilik brand, semakin rendah kepercayaan konsumen terhadap produk yang ditawarkan. Temuan ini mengindikasikan bahwa strategi pemasaran yang menggunakan overclaim cenderung menimbulkan dampak buruk bagi reputasi dan kredibilitas brand di mata konsumen. Sebaliknya, flexing oleh pemilik brand tidak berpengaruh signifikan terhadap kepercayaan konsumen. Hal ini sejalan dengan fenomena di mana konsumen saat ini sudah semakin teredukasi dan kritis dalam menilai strategi pemasaran, sehingga tidak mudah terpengaruh oleh pencitraan berlebihan yang dilakukan oleh pemilik brand skincare. Dari perspektif etika bisnis Islam, overclaim bertentangan dengan prinsip kejujuran karena dapat menyebabkan ekspektasi yang tidak realistis dan menyesatkan konsumen. Sementara itu, praktik flexing dikaji melalui konsep isrāf, yaitu perilaku berlebihan yang tidak memberikan manfaat nyata dan hanya menciptakan kesan kesuksesan semu. Flexing dinilai dapat mendorong gaya hidup konsumtif dan mengikis kepercayaan publik jika tidak sesuai dengan realitas bisnis. Penelitian ini menekankan pentingnya penerapan prinsip kejujuran dan menghindari isrāf dalam membangun kepercayaan konsumen serta menjaga keberlanjutan brand skincare di tengah persaingan industri yang semakin kompetitif. Kata Kunci : Overclaim, Flexing, Kepercayaan Konsumen, Kejujuran, Israf

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: Ekonomi > Ekonomi Syariah
Ekonomi > Ekonomi Syariah
Divisions: Pascasarjana > S2 Ekonomi Syariah
Depositing User: Administrator Perpustakaan
Date Deposited: 16 Oct 2025 08:49
Last Modified: 16 Oct 2025 08:49
URI: http://repository.iain-manado.ac.id/id/eprint/2408

Actions (login required)

View Item View Item