Willya, Evra and Salma,, Salma, and Ikmal, Ikmal (2013) STUDI KARAKTERISTIK ANAK JALANAN DI MANADO DALAM UPAYA PENYUSUNAN PROGRAM PENANGGULANGANNYA. JOURNAL (87).
Text
Evra - Anak Jalanan (1).pdf Download (637kB) |
Abstract
Penelitian ini berjudul : Studi Karakteristik Anak Jalanan di Manado dalam Upaya Penyusunan Program Penanggulangannya. Kehadiran anak jalanan merupakan sesuatu yang dilematis. Di satu sisi mereka dapat mencari nafkah dan mendapatkan pendapatan, namun di sisi lain kadang mereka juga berbuat hal-hal yang merugikan orang lain seperti mengganggu ketertiban jalan. Mereka merupakan kelompok sosial yang sangat rentan dari berbagai tindakan kekerasan baik fisik, emosi, seksual, maupun sosial yang mempunyai ciri-ciri di antaranya adalah warna kulit kusam, rambut kusam, pakaian tidak terurus, kondisi badan tidak terurus, berwatak keras, dan sensitif. Dalam upaya peningkatan dan pengembangan kualitas generasi termasuk anak jalanan tidak dapat dilepaskan dari upaya peningkatan kesejahteraan sosial masyarakat pada umumnya dengan upaya pendalaman di bidang pendidikan, kesehatan, keagamaan, budaya yang mampu meningkatkan kreatifitas keimanan, intelektual, disiplin dan keterampilan kerja. Berdasarkan paparan tersebut, maka diperlukan adanya kajian yang lebih komprehensif dan mendalam tentang karakteristik anak jalanan ini yang dituangkan dalam rumusan masalah sebagai berikut:Bagaimana Program Penanggulangan Anak Jalanan yang Sesuai dengan Karakteristiknya di Manado? Penelitian ini merupakan penelitian kualitatifdeskriptif analitis. Teknik Pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, dokumentasi dan wawancara dengan menggunakan teknik pengambilan sampel snowball sampling. Dari temuan hasil penelitian dapat diidentifikasi karakteristik anak jalanan di Manado sebagaiberikut : 1. Lebih banyak anakl aki-laki (93.33%) dari pada anak perempuan (6.66%) 2. Pada umumnya Islam dan berasal dari Gorontalo 3. Usia rata-rata di atas 10 tahun, termuda 7 tahun dan tertua 18 tahun 4. Masih sekolah (60%) dan tidak Sekolah (40%) 5. Turun ke jalan karena kesulitan ekonomi (73.33%) tambahan uang saku (26,67%) 6. Profesi di jalanan bervariasi. Anak-anak yang berada di pasar pada umumnya jual kresek (33,33%), mengamen (16.67%), kernet (3.33%), minta sumbangan untuk mesjid (13.33%), mengemis (3.33%), jual koran (3.33%), pemulung (13.33%), jual makanan dan aksesories (13.33%) 7. Lokasi bekerja mall (43%), pasar (30%), terminal (10%), perempatan lampu merah (3.33%), warung (13.33%) 8. Rata – rata di jalan 6-10 jam/hari 9. Uang hasil bekerja sebagian besar diserahkan kepada orang tua (53.33%), ditabung (13.33), berbagi bersama teman (10%), kebutuhan hidup (23.33) 10. Lama waktu yang dilalui di jalan sebagian besar 3-6 tahun (70%), kurang dari 2 tahun (26.67%), 7-10 tahun (3.33%) 11. Kebiasaan mengonsumsi rokok (90%), minuman keras (33.33%), mengisap lem (20%) 12. Pada umumnya tidak pernah terlibat pada tindakan kriminal (96.67%), pernah terlibat (3.33%) 8 13. Keberadaan anak jalanan diketahui oleh orang tuanya (100%) 14. Pekerjaan orang tua jualan sayur (26.67%), kerja serabutan (26,67%), pedagang tahu keliling (13.33), tidak bekerja (13,33), selebihnya ada yang bekerja di salon, pembuat batu nisan, tukang tambal ban dan sebagainya. Dari karakteristik yang sudah diidentifikasikan ini, maka terdapat beberapa upaya penanggulangan anak jalanan di Manado :Street based adalah pendekatan di jalanan untuk menjangkau dan mendampingi anak di jalanan. Penanganan ini berorientasi pada menangkal pengaruh-pengaruh negative dan membekali mereka dengan nilai-nilai dan wawasan positif. Community based adalah penanganan yang melibatkan keluarga dan tempat tinggal anak jalanan. Penanganan ini bertujuan mencegah anak turun ke jalanan dan mendorong penyediaan sarana pemenuhan kebutuhan anak. Penanganan ini mengarah pada upaya membangkitkan kesadaran, tanggung jawab danpartisipasi anggota keluarga dalam mengatasi anak jalanan. Bimbingan sosial. Metode bimbingan social untuk membentuk kembali sikap dan perilaku anak jalanan sesuai dengan norma, melalui penjelasan dan pembentukan kembali nilai bagi anak, melalui bimbingan sikap dan perilaku sehari- hari. Pemberdayaan. Metode pemberdayaan dilakukan untuk meningkatkan kapasitas anak jalanan dalam memenuhi kebutuhannya sendiri. Kegiatan berupa pendidikan, keterampilan, pemberian modal, alih kerja dan sebagainya.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | Pendidikan |
Depositing User: | Admin Perpustakaan |
Date Deposited: | 16 Feb 2021 03:52 |
Last Modified: | 16 Feb 2021 03:52 |
URI: | http://repository.iain-manado.ac.id/id/eprint/96 |
Actions (login required)
View Item |