PERGUMULAN ISLAM DAN BUDAYA LOKAL DI PULAU NAIN KECAMATAN WORI KABUPATEN MINAHASA UTARA TAHUN 2017-2020 (STUDI KASUS MANDI SAFAR)

HAFIDZOH, ULFAHAINUN (2021) PERGUMULAN ISLAM DAN BUDAYA LOKAL DI PULAU NAIN KECAMATAN WORI KABUPATEN MINAHASA UTARA TAHUN 2017-2020 (STUDI KASUS MANDI SAFAR). Diploma thesis, IAIN Manado.

[img] Text
SKRIPSI ULFAHAINUN HAFIDZOH.pdf

Download (3MB)

Abstract

ABSTRAK PERGUMULAN ISLAM DAN BUDAYA LOKAL DI PULAU NAIN KECAMATAN WORI KABUPATEN MINAHASA UTARA TAHUN 2017-2020 (STUDI KASUS MANDI SAFAR) OLEH ULFAHAINUN HAFIDZOH NIM 17.3.3001 Mandi Safar merupakan salah satu cara pendekatan diri kepada Allah yang dilakukan oleh sebagian masyarakat muslim di beberapa daerah di Indonesia dan uniknya setiap daerah mempunyai perbedaan pada ritual, tempat dan waktu pelaksanaan. Mandi Safar merupakan budaya dari perpaduan agama dan budaya lokal. Anjuran Mandi Safar diilhami dari ajaran agama sedangkan proses ritualnya merupakan sesuatu yang dihasilkan oleh manusia sehingga dipengaruhi oleh keadaan dan latar belakang suku. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan proses pelaksanaan Tradisi Mandi Safar, untuk menganalisis makna dan simbol-simbol yang terdapat dalam pelaksanaan Tradisi Mandi Safar. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan penelitian kualitatif dengan metote historis atau sejarah. Lokasi penelitian di Pulau Nain Kecamatan Wori Kabupaten Minahasa Utara Provinsi Sulewesi Utara. Teknik pengumpulan data menggunakan langkah observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan langkah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan Mandi Safar di Pulau Nain secara sejarah sudah dilaksanakan dengan serentak seluruh masyarakat Desa Nain dari tahun 1960-an namun pada tahun 1970-an terhenti dan mulai digalakkan lagi pada tahun 2017. Makna dari sombol-simbol yang digunakan dalam Tradisi Mandi Safar sebagai upaya masyarakat desa mengajarkan agama kepada generasi muda lewat budaya yang dapat dilihat dari penulisan wafaq yang diambil dari beberapa penggalan-penggalan ayat al-Quran. Makna Mandi Safar sebagai salah satu cara menyambung tali silaturahmi, terhindar dari bala’ dan wabah penyakit, juga sebagai memperlancar rejeki. Akulturasi budaya lokal dan Islam dalam konteks Mandi Safar di Nain tidak terlepas dari peran ulama yang mengajarkan syariat Islam di Pulau Nain. Proses akulturasi dilakukan dengan cara dialog kebudayaan Kata kunci: Tradisi Mandi Safar, Pulau Nain, Akulturasi Budaya

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: Ilmu Sosial
Divisions: Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah > S1 Sejarah Peradaban Islam
Depositing User: Administrator Perpustakaan
Date Deposited: 24 Nov 2023 05:22
Last Modified: 24 Nov 2023 05:22
URI: http://repository.iain-manado.ac.id/id/eprint/1357

Actions (login required)

View Item View Item