PENDIDIKAN MULTIKULTURAL BERBASIS KEARIFAN LOKAL (Studi Analisis Pengembangan Pendidikan Multikultural di UIN Jakarta dan STAIN Manado)

Idris, Muhammad and Willya, Evra and Evra, Evra (2014) PENDIDIKAN MULTIKULTURAL BERBASIS KEARIFAN LOKAL (Studi Analisis Pengembangan Pendidikan Multikultural di UIN Jakarta dan STAIN Manado). journal (107).

[img] Text
Idris - Evra - Penelitian Kompetitif Pendidikan Matrikulasi.pdf

Download (897kB)

Abstract

Model Pendidikan agama yang selama ini dijalankan, faktanya sering menimbulkan fanatisme keberagamaan dan penciptaan idiologi klaim kebenaran. Karena praktek pendidikan agama kurang menyentuh aspek realitas sosial, yang sebenarnya juga merupakan garapan agama. Model pendidikan agama gaya lama yang cenderung eksklusif, dogmatis, kembali ke masa lalu yang kelabu, dan tidak menyentuh aspek moralitas, perlu didekonstruksi atau dibongkar. Kemudian dimunculkan model pendidikan yang menghargai kemanusiaan, membebaskan dari penindasan, memupuk persaudaraan dan menekankan kebaikan serta kesejahteraan bersama. Model Pendidikan yang cocok untuk Indonesia masa depan tentu saja harus digali dari aspek sosiologis, antropologis, dan teologis masyarakatnya. Bangsa Indonesia adalah sebuah bangsa yang unik; merupakan kumpulan dari berbagai macam suku dan pemeluk agama yang berlainan satu dengan yang lainnya. Maka keanekaragaman kultural dan religius harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya guna saling membantu, berlomba membuat kebajikan, dan menciptakan kebaikan serta harmoni kehidupan. Pembentukan masyarakat multikultural Indonesia yang sehat tidak bisa secara taken for granted atau trial and error, sebaliknya harus diupayakan secara sistematis, programatis, integrated, dan berkesinambungan. Salah satu langkah yang paling strategis dalam hal ini adalah melalui pendidikan multikultural yang diselenggarakan oleh lembaga perguruan tinggi, baik formal maupun non formal dan bahkan informal dalam masyarakat luas. Saat ini pendidikan multikultural amat signifikan dikembangkan oleh masyarakat Indonesia. Pendidikan multikultural adalah model pendidikan yang diharapkan memberikan sumbangsih terhadap penciptaan perdamaian dan upaya menanggulangi konflik yang akhir-akhir ini marak terjadi. Sebab nilai dasar dari pendidikan ini adalah penanaman dan pembumian nilai toleransi, empati, simpati, solidaritas sosial, menghargai keragaman dan perbedaan pendapat dan sikap-sikap lain yang menjunjung kemanusiaan. Pengembangan multikultural menjadi kebutuhan bangsa Indonesia yang majemuk dan beraneka ragam serta menjadi sebuah keniscayaan wahana desimenasi pemahaman multikulturalisme melalui jargon pendidikan multikultural. Hal inilah yang dilakukan oleh UIN Jakarta dalam mengembangkan pendidikan multikultural. Sebagai buktinya UIN Jakarta memperoleh perhatian dan apresiasi dari beberapa peneliti asing. Misalnya terdapat mahasiswa jurusan international Relations dan Shoutheast Asian Student dari George Washington University yang ingin mendalami pluralisme Islam di Indonesia dan di Asia Tenggara dengan memilih UIN Jakarta sebagai host 7 Pendidikan multikultural berbasis kearifan lokal STAIN Manado merupakan suatu hal yang harus dan mesti dilakukan, mengingat STAIN Manado berada di wilayah Sulawesi Utara. Sulawesi Utara merupakan kota beragama/“Tuhan” yang tumbuh dan berkembang berbagai agama, suku dan budaya sehingga kota Manado dikenal sebagai kota majemuk. Umat beragama hidup rukun dan saling menyapa dalam membangun tatanan kehidupan sosial yang nyaman dan teratur. Keanekaragaman suku, bahasa, adat istiadat dan agama tersebut merupakan suatu kenyataan yang patut disyukuri sebagai investasi bangsa. Namun di samping itu kemajemukan atau keanekaragaman juga dapat berpotensi untuk konflik kepentingan antara kelompok yang berbeda-beda tersebut Berdasarkan paparan tersebut, maka diperlukan adanya kajian yang lebih komprehensif dan mendalam tentang pendidikan multikultural ini yang dituangkan dalam rumusan masalah sebagai berikut: Bagaimana konsep pendidikan multikultural berbasis kearifan lokal di UIN Jakarta Dan STAIN Manado? Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif fenomenalogis, dengan pendekatan empirik. Metode yang digunakan adalah observasi, dan dokumentasi. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa konsep pendidikan multikultural berbasis kearifan lokal pada prodi PAI Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta dan Prodi PAI pada Jurusan Tarbiyah STAIN Manado adalah terintegrasi pada mata kuliah-mata kuliah, tidak diberikan dalam satu mata kuliah yang terpisah. Kurikulum pada ke dua perguruan tinggi ini memasukkan pendidikan multikultural pada kurikulum yang berorientasi kepada materi yang tujuan utamanya adalah memasukkan materi pendidikan multikultural pada setiap mata kuliah yang relevan. Pendidikan multikultural yang harus banyak mendapat porsi di setiap mata kuliah yang relevan adalah agama. Agama merupakan isu yang paling sensitif dalam wacana dan gerakan multikulturalisme di Indonesia. Dapat dikatakan bahwa sebagian besar problem multukulturalisme di Indonesia pada isu agama. Pengembangan pendidikan multikultural dalam kurikulum haruslah mempertimbangkan kearifan lokal. Untuk Indonesia pendidikan multikultural memerlukan pedagogik baru. Untuk menerapkan konsep multikultural dalam masyarakat pluralistik, pedagogik yang tradisional tidak dapat digunakan lagi, karena pedagogik tradisional membatasi proses pendidikan di dalam ruangan sekolah yang sarat dengan pendidikan intelektualistik. Sedangkan kehidupan sosial budaya di Indonesia menuntut pendidikan hati yang diarahkan kepada rasa persatuan dari bangsa Indonesia yang pluralistik. Pedagogik baru yang dibutuhkan adalah pedagogik pemberdayaan dan pedagogik kesetaraan sesama manusia dalam kebudayaan yang beragam sehingga diharapkan mahasiswa agar bisa selalu berprilaku humanis, pluralis dan demokratis. 8 BAB I PEN

Item Type: Article
Subjects: study Keagamaan
Depositing User: Administrator Perpustakaan
Date Deposited: 16 Feb 2021 03:52
Last Modified: 16 Feb 2021 03:52
URI: http://repository.iain-manado.ac.id/id/eprint/99

Actions (login required)

View Item View Item