KONDISI PSIKOLOGIS PEREMPUAN SINGLE PARENT SEBAGAI PENANGGUNG JAWAB DALAM MENAFKAHI ANAK PASCA PERCERAIAN DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM (Studi Kasus Desa Babo Kec. Sangtombolang)

Durand, Syindi (2022) KONDISI PSIKOLOGIS PEREMPUAN SINGLE PARENT SEBAGAI PENANGGUNG JAWAB DALAM MENAFKAHI ANAK PASCA PERCERAIAN DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM (Studi Kasus Desa Babo Kec. Sangtombolang). Diploma thesis, IAIN MANADO.

[img] Text
SKRIPSI SINDY FIX 1.docx

Download (1MB)

Abstract

Penelitian ini Berjudul “Kondisi Psikologis Perempuan Single Parent Sebagai Penanggung Jawab Dalam Menafkahi Anak Pasca Perceraian Dalam Tinjauan Hukum Islam (Studi Kasus Desa Babo Kec. Sangtombolang)”. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa pertama: Kondisi Psikologis perempuan pasca perceraian membawa dampak terhadap dirinya antara lain, kelelahan fisik, fikiran yang tidak stabil, emosi tidak stabil, stigma masyarakat. Kondisi Psikologis perempuan Single Parent dalam mengambil alih tanggung jawab rumah tangga pasca perceraian di Desa Babo Kecamatan Sangtombolang mengalami gangguan psikologis di antaranya perasaan cemas, takut, khawatir, emosional, dikarenakan kondisi sendirian pasca perceraian dan menjadi tulang punggung keluarga menjalani peran ganda sebagai ibu dan ayah sekaligus, khawatir mengenai masa depan dan kelangsungan hidup keluarga, ketakutan dalam menghadapi lingkungan sekitar seorang diri, trauma dengan kegagalan berumah tangga. Kedua, Dalam hal ini Kompilasi Hukum Islam (KHI) terhadap perlindungan serta hak istri dan anak pasca perceraian bahwa suami setelah bercerai diharuskan memberikan nafkah terhadap istri dan anak dengan kemampuan yang dia miliki. Ditambah dengan adanya Surat Edaran Mahkamah Agung nomor 3 tahun 2018, memungkinkan mantan perempuan tetap mendapatkan nafkah walaupun dengan kondisi cerai gugat dengan persyaratan tidak nusyuz. Dari kelima narasumber yang penulis wawancarai nafkah dari mantan suami untuk perempuan pasca perceraian tidak ada padahal dalam islam telah menjelaskan hak tersebut baik itu nafkah iddah, mut’ah maupun madhiyah, nafkah dari mantan suami tertuju sepenuhnya pada anak (nafkah hadhanah), padahal Islam telah menjelaskan hal tersebut dengan nafkah Mut’ah yang wajib diberikan kepada Wanita yang diceraikan sesudah dicampuri merupakan ijmak sebagaimana dijelaskan dalam surat Al-Baqarah ayat 241. Kata kunci: Single Parent, Kondisi Psikologis, Tanggung Jawab

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: Hukum > Hukum Islam
Divisions: Fakultas Syariah > S1 Ahwal Al-Syakhsiyyah
Depositing User: Administrator Perpustakaan
Date Deposited: 24 Nov 2023 02:38
Last Modified: 24 Nov 2023 02:38
URI: http://repository.iain-manado.ac.id/id/eprint/1322

Actions (login required)

View Item View Item